SEJARAH PERADABAN ISLAM (Bangsa Arab Dizaman Rosululloh SAW)



Dalam sejarah peradaban islam umumnya di bagi menjadi 2 yaitu, ketika rosululloh berada di Makkah dan ketika rosululloh berada di Madinah. Sejarah peradaban islam dapat di gali melalui studi Al-Qur’an, Al-Hadist, dan riwayat-riwayat shohabat. Situasi dan kondisi yang di hadapi Nabi Muhammad menjadikan perbedaan tema-tema sentral dalam ajaran islam melalui wahyu yang di terima.
Sebelum Islam masuk ke tanah Arab, bukan berarti bangsa arab tidak memiliki keyakinan terhadap tuhan yang di sebut Paganisme, mereka bahkan tidak pernah mengingkari tuhan tetapi mereka menggunakan patung-patung sebagai alat perantara untuk menyembah tuhan mereka.
Orang Arab dulu juga bisa disebut onaden (orang yang sering berpindah-pindah tempat), mereka suka mengembara kemana-mana. Itu bisa di lihat karena di negara Arab kebanyakan daerahnya tandus atau kurang subur. Mungkin karena kejadian seperti ini lah kebanyakan watak bangsa Arab itu keras-keras, seperti halnya di Indonesia contohnya daerah Madura Jawatimur, kebanyakan masyarakat daerah tersebut memiliki watak keras. Pada zaman dahulu orang arab sering berperang bahkan ada yang mengatakan suka, oleh karena itulah kaum laki-laki menjadi dominan dalam posisi ini, sehingga ketika mereka memiliki anak laki-laki sangatlah bangga tetapi sebaliknya ketika memilki anak perempuan merasa aib dan malu karena anak perempuan cenderung ditak bisa di ajak berperang (kecuali keturunan power renngers haha), tadak sedikit dari anak-anak perumpuan yang mereka bunuh.
Dari kondisi seperti inilah Rosululloh SAW putra dari Abdulloh Ibn Abdul Muthollib dan Siti Aminah binti Wahab diturunkan. Beliau dilahirkan di kota Makkah 20 Agustus 570M atau hari senin bulan maulud tahun gajah. Pada taun ini disebut tahun gajah karena pada saat itu terjadi penyerangan ka’bah yang di lakukan oleh raja abrahah dari yaman.
Nabi Muhammad adalah anak yatim karena ayahnya meninggal waktu beliau masih dalam kandungan. Ayahnya meninggal di madinah ketika perjalanan dari kota syam. Dan setelah itu nabi Muhammad menjadi yatim piatu ketika umur 6 tahun, ketika itu nabi Muhammad di ajak ibunya ke Madinah berziarah ke makam ayahnya, dalam perjalanan pulang dari madinah ibunya jatuh sakit lalu mennggal, sungguh berat sekali cobaan yang di hadapi nabi Muhammad pada masa itu.
Setelah itu nabi Muhammad di asuh oleh kakeknya yang bernama Abdul Mutholib. Penderitaan nabi Muhammad bertambah ketika tidak lama kemudian kakeknya juga meninggal dunia. Setelah meninggalnya kekeknya nabi Muhammad di asuh oleh pamannya yang bernama Abu Tholib, yang juga ayah dari Ali bin Abi Tholib, seorana kepala puak dari bani hasyim.  Abu Tholib adalah seorang pedagang maka tidak heran bila nabi Muhammad sering keluar dengan pamannya untuk berdagang seperti ke daerah syam, madyan, dll. Nabi Muhammad di kenal sebagai pedagang yang sangat jujur.
Nama Muhammad mulai harum, beliau dikaruniai wajah yang menarik dari siapapun, semua orang menghormati dan menaruh hormat kepada beliau. Didalam masa mudanya, beliau diberi nama Shidiq (benar) dan amin (jujur) oleh kaum Quraisy dan beliau di hormati oleh semua orang bahkan termasuk kepala suku-suku yang ada di Makkah semua menghormatinya.
Di usia 25 tahun belau menikah dengan Siti Khodijah seorang pedagang kaya raya yang berusia 40 tahun, Siti Khodijah tertarik pada Rosululloh karena kejujurannya. Dalam sejarah Siti Khodijah sangat mendukung dalam perjuangan Nabi Muhammad. Dalam perjalanan hidupnya, nabi Muhammad sering menyendiri atau ber-kholwat sebagaimana kebiasaan orang arab yang tergolong pemikir. Singkat cerita ahirnya upaya ini berhasil dengan turunnya wahyu pertama surat al-alaq 1-5 sekaligus pengangkatan dirinya sebagai nabi.

KERASULAN MUHAMMAD
Dalam sejarah islam kerasulan Muhammad ditandai dengan turunnya wahyu pertama, dan orang yang pertama mempercayai atau yang mengimani kerosulan Muhammad adalah Siti Khodijah otomatis Siti Khodijahlah orang yang pertama kali masuk islam.
Tentunya setelah Muhammad diangkat menjadi Rasul, beliau mendapatkan perintah dari Alloh untuk berdakwah atau mengajak manusia kembali kejalan Alloh. Perintah ini juga sekaligus mengisyaratkan konsep-konsep akidah yang menafikan  eksistensi tubuh-tubuh yang disembah oleh masyarakat Arab pada masa itu. Dan selanjutnya berganti menjadi aqidah islam, yang mengajarkan bahwa tuhan itu satu, atau ajaran tauhid. Untuk menyebarkan islam nabi melakukan denag hati hati dan sembunyi-sembunyi, dari tahap ini (dakwah sembunyi-sembunyi) berlangsung kurang lebih selama tiga tahun, dan hanya beberapa orang saja yang masuk islam. Mereka yang mula-mula masuk islam disebut “sabiqun awwalun”. Kelompok pertama ini, bersama-sama dengan nabi, melakukan kegiatan berpusat di rumah Arqom bin Arqom yang kemudian tempat ini dikenal dengan darul arqom.
Tahap berikutnya, dakwah nabi di tunjukkan kepada anak cucu keturunan Abdul Mutholib, dengan demikian sasaran dakwah bisa menjadi lebih luas dan terbuka. Hal ini dilakukan nabi setelah adanya perintah[MO1]  Allah dalam surat Syura ayat 214-216 lebih luas lagi stelah turunnya perintah Allah dalam surat al-Hijr ayat 94-95. Maka sasaran nabi adalah masyarakat Mekkah secara umum dan luas dan lebih terang-terangan.


Related Posts
Previous
« Prev Post